Sterilisasi Etilen Oksida; antara kebutuhan dan resiko

Etilen Oksida, juga dikenal sebagai “oxirane oleh IUPAC adalah senyawa organik dengan formula C2H4O. Etilen oksida biasa disingkat sebagai EO atau ETO, adalah salah satu metode sterilisasi suhu rendah yang digunakan sebagai metode sterilisasi alternatif pada instrumen yang tidak tahan terhadap panas maupun tidak tahan terhadap kelembaban yang tidak dapat disterilkan menggunakan sterilisasi uap, autoclave.

Ethylene-oxide-from-xtal-3D-balls.png Extremely Flammable Toxic

Etilen oksida merupakan metode sterilisasi suhu rendah yang diakui efikasi proses sterilisasinya. Kemampuan etilen oksida untuk berpenetrasi ke dalam instrumen kesehatan yang kompleks dan sejarah yang panjang terkait kompatibilitas dengan berbagai macam bahan pembuat instrumen. Kebutuhan sterilisasi sentral untuk melakukan sterilisasi instrumen kompleks maupun melakukan mimik proses pabrikan pada reuse peralatan sekali pakai adalah tantangan yang hanya dapat dijawab oleh sterilisasi etilen oksida.

Layaknya semua bahan kimia yang digunakan pada proses sterilisasi, etilen oksida memiliki resiko toksik. Mengapa terdapat resiko toksik, karena etilen oksida digunakan untuk sterilisasi mikroorganisme. Resiko utama yaitu toksisitas pada petugas, karsinogen dan sangat beresiko terbakar.

Sehingga sangat penting bagi rumah sakit dan unit sterilisasi sentral yang menggunakan sterilisasi etilen oksida untuk selalu perhatian dan mengikuti praktek terbaik penggunaan etilen oksida dan regulasi lokal/ internasional untuk memastikan keselamatan petugas dan keselamatan rumah sakit saat menggunakan sterilisasi etilen oksida.

Baca lebih lanjut